Rabu, 15 Mei 2013

BAB 3. PARAPATI CEMANI

BAB 3. PIJAR BARA DI SWARNADWIPA



      PITENUNG JILAM setengah lelap tatkala dua ekor kuda berderap memasuki halaman wismanya. Dengan malas, dibukanya mata dan disendengkan telinganya. Di halaman, para pengawal berseru memberi “salam.” Tidak ada sahutan. Namun segera didengarnya suara yang sudah dikenalnya (siapa lagi kalau bukan si necis Aswa Agra) berteriak memanggilnya, “Jilam o Jilam! Bangunlah! Aku dan Rujumara perlu penting denganmu!”
    Dengan enggan, senapati ke tiga Kerajaan Malayu itu bangun. Dang Tiwang Wanli istrinya, sudah mengintai dari celah jendela pendopo. “Hanya berdua saja mereka?” tanya Pitenung Jilam masih dengan setengah mengantuk. Istrinya mengangguk lalu beranjak masuk., mencari dayang untuk membuatkan minuman tamu. Sedang Pitenung Jilam keluar menyambut kedua tamunya.
       Ketiga senapati itu duduk mengelilingi meja bundar dari rotan yang berkilat. Pendopo itu – bahkan seisi wisma – menjadi ramai dengan gelak tawa. Kantuk para pengawal pun hilang, berbisik-bisik dari mulut ke mulut, “Mengapa bertamu di malam selarut ini?” Sementara itu tuak manis sudah mengalir ke gelas-gelas ketiganya.
       ”Jilam, apa kau tidak heran kami datang di malam selarut ini?” Rujumara membuka percakapan. Dang Tiang Wanli yang duduk di ruang tengah berhenti merajut, memasang telinga lebar-lebar.
       “Tentulah aku heran  . . . Namun kupikir pasti ada masalah yang segera diketahui dan dirundingkan oleh kita bertiga. Apakah kalian mendapat info ada huru-hara di perbatasan?” Pitenung Jilam mencoba membaca air muka kedua temannya, namun ia tidak melihat reaksi yang muncul bila terkaannya jitu. “Atau mungkin   .  .  . hmm, kalian berdua kan baru pulang dari Patha  .  .  .   Apa kedatangan kalian membawa oleh-oleh problem dari Patha, heh?!”
       Ternyata Aswa Agra dan Rujumara mengangguk. “Jadi jelasnya ada masalah apa, heh?!” desak Pitenung Jilam melihat kedua temannya belum juga buka mulut. 
           Atas isyarat Aswa Agra, dengan suara rendah Rujumara membisikkan rencananya ke telinga temnnya itu. Berubahlah paras Pitenung Jilam. 

Apa yang dibisikkan RUJUMARA pada temannya?  Ada masalah atau intrik apa sebenarnya?  Silakan kunjungi WEBSITE kami  LUMIRE WORLD di alamat www.lumireworld.com atau  https://sites.google.com/site/lumireworld/    untuk membaca kisah ini sampai selesai atau membelinya agar dapat memilikinya dalam format PDF.

Sabtu, 11 Mei 2013

Novel Sejarah "PARAPATI CEMANI"

BAB 1.   P R E L U D E

SWARNADWIPA pada sekitar abad ke tigabelas.
          Kerajaan Sriwijaya masih berkuasa di daerah Sungai Musi di Palembang, pindah dari Muara Takus di Riau Daratan, tapi bukan lagi super-power seperti pada abad VII. Pertama oleh serbuan Sri Dharmawangsa Tguh Anantawikramatunggadewa dari Kerajaan Medang Mataram, tahun 990. Lalu akibat  dua kali serangan Kerajaan Colamandala di tahun 1023 dan 1030.  Antara1030-1068, Sriwiaya dapat meraih kembali kejayaannya, namun serangan ke tiga Kerajaan Colamandala tahun 1068 sangat memperlemah Sriwijaya.
          Pada akhir abad XI Sriwijaya mulai hancur. Malayu di Jambi, tidak lagi termasuk dalam daftar daerah jajahan Sriwijaya. Pada tahun 1079, 1082 dan 1088, Kerajaan Malayu mengutus duta sendiri ke Negeri Cina. Dan Selat Malaka –kunci simpang tiga jalan pelayaran India-Nusantara dan Cina- terlepas ke dalam genggaman Malayu. Kerajaan Kampe juga mengangkat rajanya sendiri. Bahkan negara-negara kecil di utara Swarnadwipa telah pula bebas merdeka
       Namun tiba-tiba pada tahun 1178 Sriwijaya mengirim utusan resmi ke Cina. Terutama Malayu dan Kampe menjadi kawatir dan berang. Kuat dugaan mereka, Sriwijaya meminta bantuan sahabatnya, Cina. Sriwijaya kemudian memang menunjukkan gejala kebangkitan. Sekitar permulaan abad ke 13, Kerajaan Sriwijaya muncul kembali sebagai kerajaan yang cukup kuat.  Tak ayal Malayu dan Kampe segera mengirim utusan untuk menjajaki kemungkinan dibantu oleh Kerajaan Singhasari di Bhumi Jawa jika pecah konflik antara mereka dengan Sriwijaya yang kemungkinan berkehendak menguasai mereka kembali. 
       
     
 
***

 selanjutnya kunjungilah WEBSITE kami  LUMIRE WORLD di alamat: www.lumireworld.com atau   https://sites.google.com/site/lumireworld/     untuk membaca sampai selesai atau membeli agar dapat mendownloadnya dalam format PDF.