Sabtu, 11 Mei 2013

Novel Sejarah "PARAPATI CEMANI"

BAB 1.   P R E L U D E

SWARNADWIPA pada sekitar abad ke tigabelas.
          Kerajaan Sriwijaya masih berkuasa di daerah Sungai Musi di Palembang, pindah dari Muara Takus di Riau Daratan, tapi bukan lagi super-power seperti pada abad VII. Pertama oleh serbuan Sri Dharmawangsa Tguh Anantawikramatunggadewa dari Kerajaan Medang Mataram, tahun 990. Lalu akibat  dua kali serangan Kerajaan Colamandala di tahun 1023 dan 1030.  Antara1030-1068, Sriwiaya dapat meraih kembali kejayaannya, namun serangan ke tiga Kerajaan Colamandala tahun 1068 sangat memperlemah Sriwijaya.
          Pada akhir abad XI Sriwijaya mulai hancur. Malayu di Jambi, tidak lagi termasuk dalam daftar daerah jajahan Sriwijaya. Pada tahun 1079, 1082 dan 1088, Kerajaan Malayu mengutus duta sendiri ke Negeri Cina. Dan Selat Malaka –kunci simpang tiga jalan pelayaran India-Nusantara dan Cina- terlepas ke dalam genggaman Malayu. Kerajaan Kampe juga mengangkat rajanya sendiri. Bahkan negara-negara kecil di utara Swarnadwipa telah pula bebas merdeka
       Namun tiba-tiba pada tahun 1178 Sriwijaya mengirim utusan resmi ke Cina. Terutama Malayu dan Kampe menjadi kawatir dan berang. Kuat dugaan mereka, Sriwijaya meminta bantuan sahabatnya, Cina. Sriwijaya kemudian memang menunjukkan gejala kebangkitan. Sekitar permulaan abad ke 13, Kerajaan Sriwijaya muncul kembali sebagai kerajaan yang cukup kuat.  Tak ayal Malayu dan Kampe segera mengirim utusan untuk menjajaki kemungkinan dibantu oleh Kerajaan Singhasari di Bhumi Jawa jika pecah konflik antara mereka dengan Sriwijaya yang kemungkinan berkehendak menguasai mereka kembali. 
       
     
 
***

 selanjutnya kunjungilah WEBSITE kami  LUMIRE WORLD di alamat: www.lumireworld.com atau   https://sites.google.com/site/lumireworld/     untuk membaca sampai selesai atau membeli agar dapat mendownloadnya dalam format PDF.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar